Hati-hati Batu Ginjal.
Suatu kali seorang teman pernah tiba-tiba mengalami gejala nyeri
yang hebat di bagian pinggangnya. Padhal seblmnya ia tidak pernah menderita
sakit tersebut. Ia akhirnya dibawa ke UGD rumah sakit terdekat, diberi obat
analgesik (penahan rasa sakit) dan menjalani beberapa pemeriksaan. Hasil
pemeriksaan pun menyatakn bahwa ia menderita batu ginjal. Batu itu tidak
berukuran begitu besar, hanya sekitar 2–3 mm. Sebenarnya batu ginjal itu tidak
tiba-tiba muncul begitu saja, bisa karena beberapa sebab, salah satunya kurang
minum dan kelelahan akibat aktivitas, akhirnya muncul gejala nyeri akibat batu
ginjal tersebut. Nah pernah menemui kasus seperti ini? Atau bahkan mengalami
sendiri? Yuk kita bahas mengenai batu ginjal.
Hmm.. batu ginjal itu penyakit apa yaa? Kok datangnya tiba-tiba?
Dlm bahasa kedokteran batu ginjal ini disebut nephrolithiasis.
Terdiri dri dua istilah, nephron (nefron) dan lithiasis. Nefron ini dalah
bagian dri ginjal, tepatnya merupajan unit terkecil pad ginjal, fungsinya
sebagai penyaring darah. Sedangkan lithiasis ialah pembentukan batu (kalkuli)
di dlm organ internal.
Batu ginjal ialah masa padt seperti batu berupa mineral dan garam
kristal yang terbentuk di ginjal atau saluran kemih. Ad 4 tipe batu yang dpt
terbentuk di ginjal, antara lain: batu kalsium (oksalat atau fosdat), batu
magnesium amonium fosfat, batu asam urat, dan batu sistin (cystine). Tujuh
puluh sampai delapan puluh persen batu ginjal yang terjadi berupa batu kalsium
oksalat, batu kalsium fosfat, atau kombinasi keduanya.
Batu ginjal ini memang kadng tidak menimbulkan gejala (dikenal dgn
silent stone). Namun pad saat tubuh sedang drop, kelelahan, atau kurang minum,
gejala batu ginjal ini baru terasa. Gejalanya salah satunya seperti yang di
atas tadi, nyeri kram yang sangat pad punggung bawah/pinggang,
bisa juga terjadi pad punggung bagian samping, selangkangan, atau
perut. Terkadng rasa nyeri disertai rasa mual dan muntah. Selain itu
karakterisitik khas dri gejalanya ialah dpt menyebabkan adnya darah dlm urin.
Namun untuk memastikannya lebih baik periksakn ke dokter dan laboratorium
klinik karena gejalanya bisa mirip dgn infeksi saluran kemih.
Risiko terjadinya batu ginjal salah satunya ialah jika volume urin
menurun atau admya kelebihan zat pembentuk batu di ginjal. Penurunan volume
urin ini bisa diakibatkan karena asupan cairan (kurang minum) yang kurang atau
dehidrasi akibat aktivitas yang tinggi namun tidak ad penggantian cairan dri
luar. Faktor risiko lainnya ialah terjadinya infeksi pad saluran kencing dan
faktor keturunan (genetik)
Sebenarnya jika batu ginjal ini masih berukuran sekitar 4 mm atau
lebih kecil, batu masih bisa keluar bersama air seni, Tetapi jika batu ginjal
lebih besar lagi, biasanya dibutuhkan terapi khusus untuk penanganannya,
seperti terapi farmakologi dgn obat-obatan, meliputi calcium channel blocker
(nifedipin) dan alfa bloker (tamsulosin). Diharapkan dgn terapi tersebut, batu
ginjal bisa lepas dgn sendirinya dan keluar melalui urin. Sedangkan untuk
gejala nyeri yang dating tiba-tiba biasanya diberikan obat untuk meredakn
gejala nyeri seperti analgesik dan antiinflamasi seperti NSAID.
Jika batu ginjal tidak cukup diterapi dgn obat, ad penanganan
lainnya, seperti lithotripsy, yaitu terapi pemecah batu ginjal tanpa
pembedahan. Batu dipecah dgn menggunakn gelombang kejut/suara). Setelah batu
besar ini dipecah menjadi potongan yang lebih kecil, lalu diharapkan batu bisa
keluar melalui air seni. Selain itu penanganan dgn bedah juga sudah banyak
dikembangkan, hal ini tentunya dgn pertimbangan dokter yang bersangkutan.
Nah, jika sudah tahu mengenai penyakit dan penyebabnya, kita harus
menjaga diri agar tidak terkena batu ginjal ini. Tentunya gaya hidup sehat yang
utama. Paling penting untuk selalu minum banyak air mineral (minimal 8 gelas
air sehari) sekitar 2 liter demi kesehatan ginjal (link ke artikel yg tentang
air putih itu lho). Selain itu perlu juga menjaga asupan maknan sehat setiap
harinya. Untuk batu asam urat lebih baik mengurangi maknan seperti daging,
jeroan, dan kacang-kacangan, karena mengandung purin (memicu asam urat
dan terbentuknya batu asam urat); untuk batu kalsium oksalat juga harus
mengurangi maknan dan minuman tinggi kalsium oksalat seperti softdrink, keju,
kangkung, dan lain-lain. Tidak lupa juga selalu olahraga rutin untuk
menjaga kondisi tubuh tetap bugar sehingga tidak mudah terserang penyakit. Jika
perlu, lakukan kontrol ke dokter secara rutin untuk memeriksakn kondisi ginjal,
biasanya sekitar setahun sekali, atau jika memang ad keluhan ginjal, periksakn
kondisi ginjal 3 bulan sekali.
Kalau pola hidup sehat sudah dijalani, mudah-mudahan kita tidak akn
mudah terkena serangan batu ginjal.
Demikian informasi
ini kami sampaikan, semoga bermanfaat.
0 Response to "Gejala Batu Ginjal dan Cara Pecegahan"
Post a Comment